Senin, 09 Januari 2012

Pulau Bali

Pulau Seribu Pura...
Malah menurutku adalah pulai berjuta keindahan...
Kemaren tepat tanggal 28 Desember temen" kelas sembilan pasti udah ngerasain Indahnya Pulau Bali...

Tapi sangat disayangkan kita nggak ke Bedugul...
Mau tau seperti apa bedugul Nie gambarnya??


Bagus kan friends pemandangannya so sweet dan pastinya romantis banget..
Tapi syukuri aja yang penting udah pernah ke Bali...He..he..

Oya selain itu ada yang patut kita sayangkan saat mau lihat sunshet di Tanah Lot e..malah mendung jadi...ya kurang bagus sunshetnya...


Kalian bisa liat tuh mataharinya ketutup awan...aduh sayang beut kan???
Tapi meskipun itu semua terjadi aku masih ngerasa seneng cz...Bali nggak bisa ngecewain. Emang setiap daerahnya itu bener" kota pariwisata. Kita juga sempet ngobrol ma turis asal Spanish.. dia bilang "Saya belum puas sebelum saya datang ke Bali" Ternyata Bali itu udah terkenal sampai ke luar negeri. Hebat kan...??
Bukan cukup disitu saja pesona yang dimiliki oleh Bali masih ada pantai sanur nih coy...


Ada pula Tanjung Benoa dimana kalau kamu mau ketempat pembudidayaan penyu kamu harus membayar sebesar Rp. 35.000 Dijamin memuaskan!Selain Tanjung Benoa ada lagi GWK yang gak kalah indahnya apalagi dimalam hari, serasa bermalam di Hongkong saya. Bayangin kita bisa ngeliat berhektar - hektar gemerlap rumah penduduk. Gimana oke kan??

O ya...aku mau ngasih informasi nich ... Sebenernya masih ada berpuluh - puluh objek wisata yang asik untuk dikunjungi seperti..

Goa Gajah di kabupaten Gianyar, Bali yang di temukan oleh arkeolog Belanda
and udah diresmikan oleh UNESCO.


Nah selanjutnya adapula Istana tampak siring yang terkenal dengan jembatan persahabatan dan mata air suci tirta empul. Yang konon dapat dibuat terapi.

Bagian Luar Istana

Pemandian Air Suci

Gimana Berencana ke Bali lagi?

Sabtu, 17 Desember 2011

Toilet ESPANA pantaskah??

Mading ESPANA Pindah???

Kita tau kan toilet ESPANA, apalagi bagi para wanita – wanitanya. Rasanya toilet telah luput dari pandangan warganya sendiri. Padahal setahun lalu toilet ini telah diperbaiki dan di perbaharui. Namun warganya sendiri belum menyadari akan kebersihan dan keindahan. Corat – coret seakan – akan adalah hobi yang diwariskan kakak kelas secara turun temurun. Corat – coretnya pun adalah hal – hal yang tidak penting. Bahkan ada yang saling ejek – mengejek. Pantaskah diri kita yang seperti itu disebut otak berkualitas SSN? Pantaskah tembok toilet digunakan sebagai media meneluarkan kekesalan emosi dan seakan – akan toilet ESPANA kini seolah – olah beralih fungsi sebagai mading ESPANA yang berpindah tempat.
Kondisi ini juga diperparah dengan keadaan 3 toilet dengan hanya ada 1 toilet yang berfungsi. Apalagi pitunya tidak terkunci( dalam kata lain tidak memiliki kunci ) Lihatlah bagian dalam toilet kita. Kotor...dan unik ya.....??? Namun walau demikian kita para wanita yang menggunakannya belum juga sadar akan kebersihan. Juga smpai saat ini belum ada sanksi tegas atas semua yang terjadi. Belum ada perbaikan dan peninjauan sedikitpun tentang toilet kita? Katanya suka kebersihan???? Masak kita kalah sama toilet cowok... Cowok biasa dikenal lebih jorok dibanding wanita namun toilet cowok lebih bersih daripada toilet wanita. Maka dari itu ayo kita lakukan dari sekarang jangan membuang sampah wanita di toilet!!! Jangan coret – coret lagi yaaaa....!

Selasa, 15 November 2011

Cerpen


Ada sebuah sekolah. Sekolah ini mendidik anak seumuranku dan lebih tua dariku. Aku adalah salah satu siswa dari sekolah tersebut. Agen Rahasia namanya. Tidak terkenal namun, perannya amat dibutuhkan oleh negara ini. Ada suatu persyaratan yang mengikat, yaitu aku tidak pernah dizinkan sekalipun untuk memberitahukan statusku, dimana rumahku dan semua tentangku temasuk namaku pada siapapun bahkan pada kerabatku diluar AR. Aku dan keluargaku tinggal dibawah naungan AR. Hidupku penuh dengan kedisiplinan, kerja keras dan tanggung jawab. Kami semua harus bekerja keras menjaga keamanan negara ini. Kamilah anggota Agen Rahasia.
Pagi itu begitu cerah. Kami berada pada suatu ruangan yang setiap sudutnya dipenuhi oleh kamera CCTV. Meja dan kursi yang terbuat dari besi. Kami berada diruangan persenjataan agen rahasia. Mempelajari berbagai jenis peluru dan senjata pistol. Guru kami adalah Mr. Eq. Sebuah inisial nama yang dirahasiakan. Setelah bel, kami masuk ruangan tersebut. Kemudian Mr. Eq memulai pelajaran. “ Ada hal buruk yang terjadi, saya tau kalian belum terlalu siap untuk ini. Namun kita sudah sering berlatih tentang ini. Kemarin tanggal 5 Agustus 2010 tepatnya pukul 20:35 WIB, 20 awak kapal B33 yang membawa minyak menuju Belanda, dibajak perompak Somalia dilaut Somalia. Kami ditugaskan segera membereskannya, dan kalian akan dilatih dalam waktu 5 hari.” kata Mr. Eq. “ Pak apa yang harus kita lakukan? Apakah kita bisa? Kita kan hanya anak-anak, tapi kenapa harus kita?” tanya Die kawanku. “ Tentu tidak ada yang tidak bisa, kenapa harus kalian? Ya karena kalianlah yang harus melakukan itu. Nah sekarang kita menuju ruang persenjataan waktunya kalian mulai menembak dengan pistol kedap suara.” katanya sambil membuka pintu ruangan dengan remote controlnya. Kami memasuki ruangan tersebut. Begitu asyiknya menembak dengan pistol tersebut. Namun tiba-tiba aku teringat akan perompakan itu. “ Apakah dengan pistol kedap suara ini dapat menembak perompak Somalia tanpa satu jeritan pun?” tanyaku dalam hati. Kemudian aku mengusulkan agar membuat peluru yang hanya membuat orang tersebut mati tanpa menjerit kesakitan. Mr. Eq menerima dengan ceria usulku itu. Akhirnya para ilmuwan pun dipanggil. Mereka akan mengusahakannya dan terus meneliti. Setelah itu kami pergi untuk berlatih menyelamatkan awak kapal B33 Indonesia yang sedang disandera. Kami memasuki pelajaran strategi, dimana disitu kami hanya berada didepan komputer dan layar LCD yang begitu besar. Ms. As telah menyiapkan rencana dan strateginya. “ Kalian akan saya bagi menjadi 10 kelompok. Kelompok ini saya beri nama ANIM WER SAY DONG YI SAN GO MER YO NAI. Jadi dalam berkomunikasi kata sandi kelompok 1 adalah Anim, Kelompok 2 adalah Wer dan begitu seterusnya. Kelompok 1 menjaga di arah selatan kapal, pintu G57, Kelompok 2 menjaga kapal selam hiu, Kelompok 3 menyerang dibagian timur, Kelompok 4 menyerang dari bagian bawah kapal secara diam-diam lalu bunuh mereka. Kelompok 5 menjaga disekeliling kapal apabila mereka berusaha kabur pasang alat penyandera dan buat baling-balingnya rusak. Kelompok lainnya memantau dari jauhmaksud saya dari darat, apabila kelima kelompok ini membutuhkan kalian segera bantu. Kami menyediakan 5 kapal selam berbentu Hiu dengan teleskop transparan mirip air. Satu lagi penembak jitu yang akan dipilih Mr.Eq akan melakukan penembakan seperti ide Lisa. Yaitu menembak tanpa 1 jeritan pun. Lakukan tugas kalian dan praktek akan dimulai sekarang, buat persiapan!. Oh ya apakah ada pertanyaan?” tanya Ms. As. “Tidak...” jawab murid-murid. “ Jika begitu segera mulai latihannya!” perintahnya. Latihan pun dimulai dengan sangat baik. Kini waktunya kami istirahat. Aku tak pernah tau apa yang aku ingin dari semua ini. Aku harus mengorbankan masa remaja yang menyenangkan dimana saatnya bersantai dan bersuka ria dengan berlatih setiap saat. Aku mungkin harus mengorbankan nyawaku untuk misi penyelamatan kali ini. Tapi inilah tugasku, tugasku demi 20 nyawa manusia. Kami disini untuk hal itu, meskipun nyawa sebagai gantinya. Pada saat aku memikirkan semua itu Dwiky datang menghampiriku. Dia adalah temanku yang terlalu sering membuatku kesal akan kesombongannya. “ Apa yang kau pikirkan? Pasti tentang misi kita ya? He.. kalau tidak yakin lebih baik tidak usah ikut! Nanti hanya jadi beban untuk kelompokku dan dirimu sendiri hehehe...” ejeknya padaku. “ Eh Wiky kenapa kamu yang sepintar ini harus sok peduli dengan gadis sebodoh aku haa..?” jawabku menyindir. “ Heh.. aku hanya ingin orang –orang tak berpotensi seperti dirimu masuk kelompokku. Apalagi kau ingat kejadian 4 bulan yang lalu saat kau salah menulis kode CCTV nya, kita semua tertangkap. Itu semua karena kamu kurang belajar, hanya memikirkan masa remajamu saja, dasar stupid!!!” katanya sambil pergi meninggalkanku. Aku ingat kejadian itu. Saat itu aku merasa tak berguna, saat aku dalam kebimbangan antara agen rahasia atau hidup menjadi orang biasa. Karena semua itu, karena terlalu lama dalam kebimbangan, teman-temanku yang akan mengambil chip dari seorang mafia narkoba tertangkap, salah satu dari mereka tertembak dan akhirnya lumpuh. Dan Dwiky seoranglah yang menyelamatkan mereka. Aku dan Dwiky bagaikan air dengan minyak, tidak akan pernah bisa bersatu. Aku membencinya karena dia selalu mengingatkanku akan kejadian yang menyakitkan itu. Dan dia membenciku karena orang yang lumpuh itu adalah kekasihnya, Rosa. Rosa tidak lagi bisa bersekolah di AR tapi dia mengikuti terapy di Singapura. Jadi mereka berdua hanya dapat bertemu setahun sekali.
Keesokan harinya Mr.Eq menunjuk 10 orang sebagai penembak jitu menggunakan peluru AB moscow213 yang terbuat dari bahan logam yang dilapisi dengan racun mematikan tanpa meninggalkan suara kesakitan orang yang ditembak. Orang yang tertembak akan merasa sesak nafas dan akhirnya mati. Mereka yang terpilih adalah La, Die, Mona, Clara dan penembak jitu lainnya.Setelah 2 hari berlalu kami, kini harus berlatih mengoperasikan kapal selam hiu. Kapal selam ini dibuat oleh Albert Einstein untuk Indonesia saat Indonesia mengalami krisis kapal selam. Dengan kapal selam hiu ini, kita tidak perlu khawatir akan ketahuan oleh musuh karena bagian ekor kapal terbuat dari bahan yang mirip ekor ikan hiu. Kapal selam ini memang menyerupai hiu, bahkan sangat mirip hiu sungguhan. Selain itu kapal selam ini dapat berubah menjadi kapal yacht atau kapal pesiar. Setelah mempelajari persenjentaan dan strategi kami juga harus mempelajari berbagai seni bela diri. Berlatih berbagai hal tersebut dalam 5 hari tentu sulit dipercaya. Waktu berlalu dengan cepat. Kini semua para AR siap beraksi.
“ Dwiky apa peralatannya telah disiapkan?” tanya Ms.As. “ Sudah Ms.As, hanya menunggu anak-anak saja.” jawabnya. “ Mmmm... saran saya lebih baik kamu berbaikan dengan Lisa. Dia itu kan juga manusia sering berbuat salah. Ingat Wiky tanpa ada kerjasama tim semua ini tidak akan berhasil!” ucap Ms.As. “ Iya Ms.As akan saya pertimbangkan.” jawabnya. Hari sudah semakin pagi, kami segera memasuki kapal selam kami berada di daerah laut belitong. Tepatnya AR memiliki pelabuhan dibawah laut. “ Ayah, ibu doakan kami.” pamitku pada orang tuaku. “ Ya Lisa semoga berhasil, ya sayang.” jawab ibuku. Kami pun berangkat dengan 5 kapal selam. Tanpa guru tanpa siapapun yang menjaga kami, hanya kami sendirian yang harus berjuang. Kami terus menusuri panjangnya laut, hingga sampai di tempat tujuan. Laut Somalia yang begitu menakutkan. Kapal selam I pergi ke arah utara menuju daratan. Setelah mereka siap, kapal selam II menuju arah barat dan kapal selam III menuju arah timur. Sedang yang lainnya menuju daratan. Kini kami mengepung kapal B33. Kami melakukan tugas kami segera. Keluar dari kapal menuju kapal B33. Kemudian merayap pelan-pelan ke atas kapal. Sambil melihat situasi disana. Saat itu aku melihat pembajak tersebut berada dihadapanku, kemudian aku memutar dengan keras kepalanya sampai dia mati. Dan membawa mayatnya ke dalam laut. Virgin temanku menangkap mayatnya dan menaruhnya dibagian belakang kapal selam. Begitu juga yang dilakukan anak yang lain. Setelah semua penjaga luar kapal dapat diatasi kami masuk kebagian dalam kapal. “L,W kalian masuk, lainnya keluar” perintah Dodi dengan menyebut inisial nama kami. “ Ih... kenapa aku dengan W?” tanyaku. Diss.. bunyi suara tembakan Dodi. Aku dan Wiky menoleh. “Tidak ada apa-apa, ayo lanjut” ucap Dodi.
“ WER.. WER.. apa sasaran terlihat?” tanya Wiky pada Kel.Wer sambil bersembunyi. “ Terlihat DONG” jawab ketua kelompok DONG. “ Fire....!” perintah Wiky. Kelompok WER pun menembak tepat sasaran tanpa ada yang mengetahui. “ Singkirkan mayatnya!” perintahnya lagi. “ ANIM..ANIM... kami tak menemukan sandera. Semua tempat hanya ada perompak.” “ Terus cari jangan menyerah!” perintahku. “ Woy, who are they? Aninomin sae curaka... Anoninomin sae curaka...” teriak seorang perompak yang mengetahui keberadaanku. Tembak menembak tak terelakkan lagi. Mereka mati satu persatu, termasuk kami. Perompak itu telah melukai tangan Wiky dan kaki Dodi. Aku bingung dan hampir berputus asa. Namun terlintas didepan mataku, 20 awak kapal itu disekap di bagian pintu A23. Semangatku kian membara ketika melihat salah satu sandera mati terbunuh.
Sementara itu di Istana negara sedang gempar. “ Haaa... haaa.... lihatlah SBY kini satu awak kapalmu mati. Aku akan terus membunuh jika kau tak segera kirim uang itu padaku.” ancam ketua perompak itu melalui via telefon. “ Sial... coba kau hubungi AR yang kita kirim!” perintah SBY pada Mentri keamanan. “ Mereka bilang satu sandera benar-benar mati, akan tetapi untungnya sang ketua perompak tidak mengetahui kedatangan mereka.” jawabnya dengan wajah penuh harapan. “ Terus hubungkan sinyalnya aku tidak mau sedikitpun kelewatan.” ucapnya lagi. Sementara itu Lisa terus berjuang. “ YI, YO, MER, aku butuh bantuan kalian, Dodi dan Wiky terluka cepat bawa mereka.” ucapnya pada kelompok YI, YO dan MER. “ Siap Lisa” jawab mereka serempak. “ Hong ta miyogu islunse ija nimore?” suara ketua perompak itu yang sepertinya menanyakan keadaan diluar kepada anak buahnnya. “ Oh good.” Jawabku dengan suara besar sambil membawa Dodi dan Wiky menjauh dari tempat itu. “ Dodi bertahanlah mereka akan segera datang, aku masuk dulu ya” hibur Lisa pada Dodi sambil berdiri menuju pintu A23. “ Tunggu ...! ” Dodi menghentikan langkahku sambil memegang tanganku. “ Hati... hati... akkkuu khawatir padamu..” sambil melepaskan pegangan tangannya. Aku terdiam kemudian aku pergi dan membuka pintu A23, namun tiba-tiba Wiky menarik tanganku dan membawaku berlari keluar meninggalkan Dodi. Aku merasa seakan – akan hidupku melayang ke angkasa. Wiky terlihat amat sangat keren seperti di film- film Korea. Seakan-akan terdengar nyanyian slow yang begitu indah. Tapi kemudian aku tersadar bahwa dia adalah Wiky. “ Lepas... lepas.. apa-apain sih kita hampir saja berhasil ngapain kamu bawa aku keluar?” tanyaku marah walau sebenarnya agak sedikit senang. “ Aku cuma ingin bilang kalau nggak kayak gitu strateginya.” “ Memangnya seperti apa? Sampai kamu harus membawaku kesini, udah lebih baik aku sendiri yang selesaikan.” Kemudian aku berlari meninggalkannya. Sambil berlari aku menyuruh La, Die, Mona, dan Clara untuk menembak sasaran di pintu A23. Tapi tak ada respon dari mereka. Akhirnya aku sendiri yang akan menghadapi ketua perompak itu. Di depan pintu kapal terdapat sebuah rongga, dimana saat itu pintunya dikunci. “ Beri granat!” tiba-tiba Wiky datang. Dia mengambil granat dari tasnya dan pintu pun meledak. Cukup untuk membuat kaget mereka yang ada didalam.
“ Letakkan senjata atau kutembak kau” ancamku. “ He..he... ha..haaaa... an anak kecil? Ha..ha... bisa apa kau? Apakah itu pistol mainan? Apakah tadi itu mercon? Haa..haaa...” ejeknya tak percaya. “ Apakah sudah cukup bertanyanya pak? ” Aku menoleh, heran. “ Suara siapa?” tanyaku dalam hati. Ternyata mereka adalah kawan-kawanku. Aku tercengang ternyata mereka lebih hebat dari yang kupikirkan. Aku tersenyum manis pada mereka. “ Haa..haa.. apakah SBY yang mengirim kalian kesini anak-anak kecil?” “ Angkat tanganmu!!!” Tiba – tiba ketua perompak itu menyerang kami dengan kungfu shaolinnya. Tapi kami juga tidak mau kalah, kamu memasang kuda-kuda dan menyerang menggunakan berbagai jurus silat asli Indonesia. Pertempuran yang sengit, namun kami belum kalah. Hingga pada akhirnya dada perompak itu terkena pukulan tenaga dalamku. Dan akhirnya kami dapat memborgolnya dan menyelamatkan 19 awak kapal B33 dengan selamat. “ Bapak presiden saya rasa besok anda harus mengirim minyak lagi” ucapku. “ Yah... huuuuuuu... haaaaahhaaaaaa..” para mentri tertawa gembira mendengar keberhasilan kami. Kemudian kami pulang menuju Indonesia. Dengan membawa rasa bangga yang tak terkira. Pahlawan tanpa nama mungkin itulah sebutan kami di masyarakat.
Sore yang mendung menyambut ku hari ini. Saat diantara padang rumput yang indah Yang memandang luas gunung dan sungai. Melihat matahari terbenam ditempat itu membuatk hatiku sejuk dan tenang. Disitu aku bertemu Wiky. Dia menghampiriku dan menyambutku dengan senyumnya yang seperti Kim bum. “ Ada apa?” tanyaku. “ Apa kau tidak menyesal sedikitpun menjadi anggota AR. Kau taakan diingat mereka, taakan juga dikisahkan tentang perjuangan kita. Apa menurutmu kita hanya peran pengganti, nanti juga yang akan dibesarkan namanya adalah Presiden dan Polisi, bukan kita.” ucap Wiky. “ Kurasa tidak begitu, kita masih remaja, mungkin masih kelas 3 smp. Tapi lihat gaya bicara kita seperti seorang politikus. Kita tak diingat siapapun, tapi kita diingat mereka, teman- teman kita yang kelak akan menceritakannya kepada anak cucu mereka. Kita juga berbeda dengan anak yang lain, ilmu kita lebih tinggi, kita lebih cerdas. Dan menolong orang tidak untuk menjadi pahlawan dimatanya. Cukup hanya untuk kita sendiri, karena inilah kita, Agen Rahasia.” jawabku. Dia membalas dengan senyumnya lagi. Dia memang misterius. Tampan, dan gayanya yang keren, diam – diam aku tau kenapa Rosa menyukainya. “ Oh ya aku ingin kamu adalah orang pertama yang tau tentang ini.” ucapku sambil memberikan sebait amplop padanya. “ Apa ini?” tanya Wiky. “ Buka saja!” “ Apaaa? Kamu akan pergi ke Korea besok? Untuk apa?” “ Kenapa harus kaget, harusnya kamu senang, karena nggak akan ada yang membuatmu teringat akan Rosa lagi. Hmm.. dari kelas B1 aku ingin ke Korea. Kelak aku akan menempuh pendidikan disana, bersama Dodi, Clara dan juga Die. Aku ingin mewujudkan mimpiku, bertemu Lee min hoo, Kim bum, dan semua orang disana.” jawabku. “ Sampai kapan kau disana?” tanyanya lagi. “ Sampai kelas C3 atau mungkin sampai university.” “ Oh...baguslah kalau begitu, aku bisa belajar dengan tenang disini.” jawabnya.
Pagi pukul 05:05 WIB hari Sabtu, 18 Agustus 2010.......
Hari ini aku ada dibandara. Pergi meninggalkan Indonesia menuju negara impianku Korea. Selamat tinggal Indonesia jiwa dan ragaku tetap untukmu. Kini aku siap berangkat. Terbang membuang masa lalu yang suram menuju langit yang yang tinggi tanpa berhenti. “ Lisa tunggu.....”. Aku menoleh kebelakang dan ternyata itu Wiky. “ Maaf.... dan semoga disana kamu meraih mimpimu ya!” ucapnya padaku. “ Sudah lama aku ingin kita berteman” ucapku. Disaat itu juga ternyata kami bertemu Rosa. Dia nampak anggun dan menawan. Berjalan menghampiri kami dan seakan bagaikan melayang. Kakinya telah sembuh. Kini aku tak perlu merasa bersalah lagi. “ Rosa, kamu..kamm..u sembuh???” tanya Wiky penuh haru. Merekapun berpelukan dan tanpa mereka sadar aku segera pergi dari hadapan mereka. Terima kasih Wiky kau telah mengajarkanku akan banyak hal. Mengajariku menjadi AR yang sesungguhnya. Disiplin, dan bertanggung jawab. Karena kami berbeda dengan anak lainnya. Hari itu aku benar-benar bahagia. Satu yang akan selalu kuingat. Tanpa kedisiplinan mungkin saat ini aku nggak akan bisa ke Korea. Tak akan bisa menyelematkan 20 awak kapal B33. Pesanku, belajarlah dari kesalahan dan jangan ulangi kesalahan yang sama!

by: Amelia